Selasa, 06 April 2010

TUGAS NGN UTS PART 2

3.class 4


class5


4.ss7


Level 4
TCAP: Transaction Capabilities Application Part
ASP: Application Service Part
SCCP: Signaling Connection Control Part
TUP: Telephone User Part
ISUP: ISDN User Part
BISUP: Broadband ISDN User Part
Level 3
MTP3: Message Transfer Part 3
Level 2
MTP3: Message Transfer Part 2
Level 1
MTP3: Message Transfer Part 1

sigtran



Protokol Stack Sigtran terdiri atas 3 komponen:
1. Sebuah standard IP layer
2. Sebuah signalling protokol transport, Stream Control Transmission Protocol (SCTP) yang menyediakan hubungan connection oriented yang terpercaya untuk melakukan transfer pesan pengguna antara pengguna SCTP (protokol layar adaptasi) Note: Layer SCTP menggantikan sebuah layer TCP/UDP
3. Sebuah Layer Adaptasi : Protokol-protokol terdefinisi adalah M2PA, M2UA, M3UA, dan SUA

megaco


5. Sccp, tcap, inap, tup, dup, map, isup, sctp, sua, dan m3ua

SCCP : Signaling Connection Control Part
TCAP : Transaction Capability Application Part
INAP : Intelligent Network Application Part
TUP : Telephone User Part
DUP : Dialling User Part
MAP : Mobile Application Part
ISUP : ISDN User Part
SCTP : Stream Control Transmission Protocol
SUA : SCCP-User Adaptation Layer
M3UA : MTP3 User Adaptation Layer Protocol

6.SIp

Arsitektur dari SIP terdiri dari dua komponen yaitu user agent dan servers. User agent merupakan end point dari sistem dan memuat dua sub sistem yaitu user agent client (UAC) yang membangkitkan request, dan user agent server (UAS) yang merespon request. Dua elemen ini dapat dilihat pada gambar di bawah . SIP server adalah kesatuan fungsi logic, dimana tidak perlu memisahkan alat secara fisik. Fungsi dari empat server tersebut yaitu:

1. Proxy Server : merupakan host jaringan yang berperan sebagai perantara yang bertujuan untuk meminta request atas nama client yang lain. Proxy harus bertindak sebagai server dan client, dia harus mengarahkan SIP request pada user agent server, dan mengarahkan SIP respons pada user agent client . Proxy server juga berfungsi untuk melakukan routing, memastikan request disampaikan pada yang berhak menerima, dan juga membuat kebijakan seperti menyakinkan bahwa pemakai tertentu diijinkan untuk melakukan panggilan.

2. Redirect Server : merupakan kesatuan logika yang mengarahkan satu klien pada perangkat pengganti dari Uniform Resorce indicators (URIs) untuk menyelesaikan tugas request.

3. Registrar Server : menerima dan memproses pesan pendaftaran yang mengijinkan lokasi dari suatu endpoint dapat diketahui keberadaannya. Registrar Server ini kerjanya berhubungan dengan Location Server.

4. Location Server : menyediakan service untuk database abstrak yang berfungsi mentranslasikan alamat dengan kata / keterangan yang ada pada domain jaringan.

H.323
a. Terminal (Endpoints)
Dalam sebuah Local Area Network, terminal dikatakan sebagai klien endpoint yang menyediakan komunikasi dua arah secara realtime. Semua terminal H.323 harus memiliki System Control Unit, layer H.225, Network Interface dan sebuh unit audio codec. Unit video codec dan Aplikasi User Data adalah opsional.

b. Gateway
Sebuah gateway menghubungkan dua buah jaringan yang berbeda. Gateway H.323 menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323. Sebagai contoh, suatu gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi antara terminal H.323 dengan Switched Circuit Network. Pada jaringan yang sama-sama menggunakan H.323 tidak membutuhkan gateway.

c. GateKeeper
Gatekeeper merupakan titik fokus dari semua call yang terjadi pada network H.323. Gatekeeper menyediakan layanan-layanan yang penting seperti pengalamatan, otorisasi dan otenfikasi dari terminal dan gateway. Sebagai kunci mekanisme standar industri yang terintegrasi dalam jaringan H.323, gatekeeper menyediakan fungsi sebagai berikut :

1. Authentication
2. Authorization
3. Accounting
4. Address translation
5. Call control dan call routing
6. Mengontrol penggunaan bandwidth H.323 dalam menyediakan Quality of Service dan melindungi aplikasi jaringan lainnya dari trafik H.323.

d. Multipoint Control Unit (MCU)
MCU memberikan dukungan untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal akan berpatisipasi dalam konferensi melakukan koneksi terlebih dahulu dengan Multipoint Control Unit. MCU Mengatur konferensi resource, negoisasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio atau video coder/decoder (CODEC) yang digunakan untuk menangani media stream. Gatekeeper, Gateway dan MCU secara logika terpisah tapi secara fisikal dapat dijadikan satu.




7. Jelaskan cara kerja signaling gateway antara ss7 dengan sigtran
Protokol SS7 dipakai saat signalling antara PSTN akan berhubungan dengan SG (Signalling Gateway) Karakteristik Signaling Gateway Function (SG-F):

a. Mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN (contoh : SS7) menggunakan SIGTRAN untuk MGC-F atau SG-F lainnya.
b. Untuk jaringan mobile, mengenkapsulasi dan transport protokol pensinyalan PSTN / PLMN (contoh: SS7) menggunakan SIGTRAN ke MGC-F atau SG-F lainnya.
c. Satu SG-F dapat melayani bermacam-macam MGC-F.
d. Dapat digunakan pada protokol yang meliputi: SIGTRAN, SUA, dan M3UA over SCTP.

Protokol Sigtran digunakan saat Signalling Gateway akan berhubungan dengan trunk Gateway

8.
a. Penyederhanaan arsitektur: satu jaringan untuk suara - data - video
b. Pengurangan dalam jumlah dan jenis peralatan
c. Pengurangan OPEX dan CAPEX
d. Lebih efisien penggunaan bandwidth yang tersedia
e. Kemungkinan untuk menyediakan layanan baru yang lebih sesuai

tugaS NGN UTS PART 1

1.

1. MGC Media Gateway Controller merupakan salah satu unit fungsi utama pada softswitch. Gateway controller menangani call processing menggunakan Media gateway dan Signaling gateway. Dalam menangani Call Peocessing, Signaling Gateway berperan untuk membangun dan membubarkan koneksi. Gateway Controller sering disebut Call Agent (karena memiliki fungsi pesan pengontrol panggilan), dan juga disebut Media gateway Controller (karena memiliki fungsi pengontrol media gateway).Terkadang Call Agent disebut juga sebagai Softwitch (karena dikombinasikan dengan media gateway dan signaling gateway sehingga mempresentasikan konfigurasi minimun softswitch). Komponen ini menghubungkan antar komponen dalam jaringan softsiwtch dan juga menghubungkan ke ke jaringan luar yang berbeda protokol, seperti ke jaringan PSTN, SS7 dan jaringan IP.
2. MG Media Gateway disebut juga AG (Access Gateway) dan TG (Trunk Gateway). Access Gateway (AG) sebagai penghubung ke arah jaringan akses yang berhubungan dengan pengguna. Pada umumnya access gateway yang dikenal adalah perangkat yang berbasis paket (IP) ataupun nonpaket yang selanjutnya diubah menjadi paket untuk dapat dikontrol oleh softswitch. Trunk Gateway (TG) dipergunakan untuk menghubungkan jaringan berbasis softswitch kepada jaringan non-paket dan berfungsi sebagai trunking. Di dalam perangkat ini terdapat perubahan dari trafik yang non-paket ke paket ataupun sebaliknya.
3. SG Signalling Gateway melayani sebagai gateway atau gerbang antara jaringan signal SS7 dengan node-node lain pada jaringan IP yang di manage atau dikontrol oleh softswitch. Sebuah signaling gateway secara fisik terhubung ke jaringan SS7 dan harus mampu melayani berbagai protocol yang telah distandartkan. Signaling Gateway menyebabkan Softswitch seperti node-node yang ada pada jaringan SS7. Signaling Gateway menangani pengiriman signal SS7, sementara Media Gateway menangani pengiriman voice.
4. MS Media Server biasanya terpisah dari Feature Server karena aplikasi Media Server melibatkan media processing. Artinya Media Server harus mampu mendukung DSP (digital signal Processing).
5. Aplication Server menyediakan semua feature dan layanan seperti tagihan, multy party conference, dll. Feature Server menggunakan semua sumber layanan atau jasa yang berkaitan dengan komponen-komponen lain pada softswitch. Dengan adanya Aplication Server yang bekerja berbasis jaringan IP maka tidak ada lagi hambatan bagi softswitch untuk membagi dan mengelompokkan komponen aplikasi.

2.a.NGN
a.1 Transport stratum functions
The transport stratum functions include :
• transport functions and
• transport control functions
• transport user profile functions

a.1.1 Transport functions
• Provide the connectivity for all components and physically separated functions within the NGN.
• Provide support for the transfer of media information,
• as well as the transfer of control and management information.
• Transport functions include :
• access network functions,
• edge functions,
• core transport functions, and gateway functions

a.1.2 Transport control functions
The Transport control functions include :
• Resource and Admission Control Functions and
• Network Attachment Control Functions.

a.1.3 Transport user profile functions
• These functions take the form of a functional database representing the combination of a user’s information and other control data into a single "user profile“ function in the transport stratum.
• This functional database may be specified and implemented as a set of cooperating databases with functionalities residing in any part of the NGN.

a.2 Service Stratum functions
• This abstract representation of the functional grouping in the service stratum includes the Service control functions and the Application/ Service support functions, as well as service user profiles.

a.2.1 Service control functions
• The Service control functions include both session and non-session control, registration, and authentication and authorization functions at the service level.

a.2.2 Application/Service support functions
• The Application/Service support functions include functions such as the gateway, registration, authentication and authorization functions at the application level. These functions are available to the “Third-Party Applications” and “End-User” functional groups.

a.2.3 Service user profile functions
• The service user profile functions represent the combination of user information and other control data into a single user profile function in the service stratum, in the form of a functional database.

a.3 End-user functions
• No assumptions are made about the diverse end-user interfaces and end-user networks that may be connected to the NGN access network. Different categories of end-user equipment are supported in the NGN, from single-line legacy telephones to complex corporate networks. End-user equipment may be either mobile or fixed.

a.4 Management functions
• Support for management is fundamental to the operation of the NGN. These functions provide the ability to manage the NGN in order to provide NGN services with the expected quality, security, and reliability

b. Fungsional plane
Functional plane menggambarkan secara garis besar perbedaan diantara functional entitas dalam sebuah Voice over IP (VoIP) network. Ada 4 functional plane yang menggambarkan fungsi sebuah end to end VoIP network, yaitu: transport, call control dan signaling, service dan application, dan management.

b.1 Transport Plane

Transport plane bertanggung jawab dalam pengangkutan pesan yang berada diseberang VoIP network. Pesan ini ditujukan untuk call signaling, call dan media setup.Yang mendasari mekanisme transport untuk pesan ini adalah beberapa teknologi yang memenuhi syarat untuk tipe trafik.

Transport plane dibagi menjadi 3 domain,yaitu: IP Transport domain, Interworking Domain dan Non-IP Access Domain.

b.1.1 IP Transport Domain
IP Transport Domain menyediakan transport backbone dan routing / switching fabric sebagai transport paket diseberang VoIP network. Perangkat seperti routers dan switches termasuk dalam domain ini. Mekanisme quality of service (QoS) dan kebijaksanaan sebagai transport termasuk juga dalam domain ini.

b.1.2 Interworking Domain
Perangkat dalam Interworking Domain memiliki tanggung jawab utama untuk transformasi signaling atau media yang diterima dari jaringan luar menjadi bentuk yang dapat dikirim diantara berbagai macam entitas dalam VoIP network dan sebaliknya.

b.1.3 Non – IP Access Domain
Non – IP access domain utamanya tidak untuk non – IP terminal dan wireless radio network yang mengakses VoIP network. Domain ini terdiri dari access gateways atau residential gateways untuk non IP terminal atau telepon, ISDN terminals, Integrated Access Devices (IADs) untuk DSL network, Cable Modem / Multimedia Terminal Adaptors (MTAs) untuk HFC network.

b.2 Call Control dan Signaling Plane
Call control dan Signaling plane merupakan elemen utama dari VoIP network, terutama dalam transport plane. Perangkat dan fungsi dalam plane ini membawa call control berdasarkan signaling message yang diterima dari transport plane, dan menangani pembentukan dan pemutusan hubungan media yang terletak diseberang VoIP network, dengan mengontrol komponen didalam transport plane. Call control dan signaling plane terdiri dari perangkat, seperti: Media gateways controller (contoh: call agents atau call controller), gatekeepers dan LDAP servers.

b.3 Service dan Application Plane
Service dan application plane menyediakan control, logic dan eksekusi satu atau beberapa service atau aplikasi dalam sebuah VoIP network. Perangkat dalam plane ini mengontrol aliran panggilan yang berdasarkan service execution logic. Ini dapat dicapai dengan hubungan dengan perangkat dalam call control dan signaling plane, service, dan application plane yang terdiri dari perangkat, seperti: application server dan features servers. Service dan application plane mengkhususkan pengontrolan komponen pembawa, seperti: media server yang menjalankan fungsi, seperti: conferencing, IVR, tone processing.

b.4 Management Plane
Management plane memiliki fungsi, seperti: langganan dan pelayanan tetap, operational support, biling dan jaringan management lainnya yang dapat ditangani. Management plane dapat dipengaruhi dengan beberapa atau seluruh tiga plane lainnya yang menjadi standard industri (contoh: SNMP) atau proprietary protocols dan APIs.

C.Fungsional entity
Functional entitas merupakan kesatuan logic dari sebuah VoIP network. Pada bagian ini menggambarkan fungsi utama komponen ISC reference arsitektur dan tidak menggambarkan physical product. Berbagai macam fungsi secara fisik terletak diatas perangkat yang berdiri sendiri atau dalam berbagai macam kombinasi pada multi function platform

c.1 Gateway Controller Function (MGC-F)
MGC-F berfungsi menyediakan call state machine untuk endpoints. Tugas dasarnya adalah menyediakan call logic dan call control signaling untuk satu atau lebih media gateways.

c.2 Call Agent Function (CA-F)
CA-F merupakan bagian dari MGC-F. Call agent function ada ketika MGC-F menangani call control dan call state maintenance.Call agent adalah fungsi utama dari MGC yaitu membangun dan memutuskan panggilan dan untuk menjaga keadaan panggilan tersebut. Call Agent berinteraksi dengan signaling protocol yang berada pada SG dan MG untuk mengkoordinasi pembangunan dan pemutusan panggilan. Call Agent merupakan layer terendah dalam softswitch. Fungsi dari call agent itu sendiri meliputi ruting panggilan

c.3 Call Routing dan Accounting Function (R-F / A-F)
R-F menyediakan call routing information untuk MGC-F pada saat A-F collects memanggil informasi accounting untuk billing. A-F juga memiliki tugas secara umum dalam mewujudkan fungsi common AAA authentication, authorization, dan accounting dalam remote access networks. Tugas utama kedua fungsi tersebut adalah menanggapi permintaan dari satu atau beberapa MGC-Fs secara langsung memanggil accounting untuk terminating endpoints (MGC-Fs lainnya) atau service (AS-Fs).

c.4 Signaling Gateway Function (SG-F) dan Access Gateway Signaling Function (AGS-F)
SG-F menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara VoIP network dan PSTN, baik itu SS7 / TDM maupun BICC / ATM based. Untuk wireless mobile network, SGF juga menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara IP based mobile core network dengan PLMN yang berdasarkan SS7 / TDM atau BICC / ATM. Fungsi dasar SG-F adalah untuk encapsulate dan transport PSTN (ISUP atau INAP) atau PLMN (MAP atau CAP) signaling protocols over IP.

AGS-F menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara VoIP network dengan circuit switched access network, baik itu V5 atau ISDN based. Untuk wireless mobile network, AGS-F juga menyediakan sebuah gateway untuk signaling antara IP based mobile core network dan PLMN yang berdasarkan pada TDM maupun ATM. Fungsi dasar AGS-F adalah untuk encapsulate dan transport V5 atau ISDN (wireline) atau BSSAP atau RANAP (wireless) signaling protocol over IP.

c.5 Application Server Function (AS-F)
AS-F merupakan aplikasi dari execution entitas. Fungsi dasarnya aadalah menyediakan layanan logic dan melaksanakan satu atau beberapa aplikasi dan / atau services.

c.6 Service Control Function (SC-F)
Service Control Function (SC-F) ada ketika AS-F control melayani fungsi logic. ISC terpisah dari service control function (SC-F) Contoh SC-F protocol meliputi: INAP, CAP dan MAP; open APIs termasuk JAIN dan Parlay.

c.7 Media Gateway Function (MG-F)
MG-F merupakan interface IP network dengan sebuah akses endpoints atau network trunk, atau sebuah kumpulan endpoint dan / atau trunks. MG-F melayani sebuah gateway antara paket dengan jaringan luar, seperti: PSTN, mobile network, dll. Sebagai contoh MG-F seharusnya menyediakan gateway antara IP dengan circuit network (contoh: IP untuk PSTN) atau antara 2 paket network (contoh: IP untuk 3G atau ATM

c.7 Media Server Function (MS-F)
MS-F menyediakan media manipulasi dan melakukan packetized pada alur media untuk kepentingan beberapa aplikasi. Fungsi dasarnya adalah untuk mengoperasikan sebuah server yang menghandle permintaan dari AS-F atau MGC-F untuk melakukan media processing pada packetized media streams.

Selasa, 23 Maret 2010

NGN

Next Generation Network
Merupakan suatu istilah yang menggambarkan tentang suatu teknologi yang mungkin muncul dan di implementasikan di masa depan.Seperti pada jaringan PSTN dengan Softswitchnya atau jaringan cellular dengan LTE nya.Di masa depan menurut saya akan muncul berbagai macam platform teknologi yang mungkin berkembang dan di implementasikan secara terpisah – pisah.Seperti penggunaan teknologi Softswitch, LTE, Wimax dll.Karena pada dasarnya memang sudah berbeda ,beberapa teknologi tersebut memungkinkan akan disatukan(konvergensi) menjadi satu kesatuan dengan teknologi yang bernama IP Multimedia Subsystem(IMS).
IMS merupakan suatu teknologi yang di gadang –gadang merupakan NGN di masa depan.Karena sifatnya yang dapat mengkorvegensikan antara sirkit switch dan paket switch ,dalam hal ini dapat mempersatukan antara jaringan PSTN ,Cellular ,dan jaringan IP. Lantas apa perbedaannya dengan softswitch?.Menurut artikel yang saya baca dan di tambah tebakan saya hhh,ims merupakan pengembangan dari softswitch .Softswitch katanya hanya di kembangkan hanya terfokus pada layanan suara sedangkan dalam IMS disempurnakan lagi dengan menambah berbagai layanan multimedia dan aplikasi.

Di IMS komponennya intinya adalah: HSS dan CSCFs dan komponen pendukung softswiching systemnya: IMS core system ( HSS, CSCFs ), MGCF, MGW.
a) MGW MGW Fungsinya untuk mentranslasi Voice traffic dari format TDM ke paket IP atau sebaliknya.
b) MGCF fungsinya untuk mengontrol MGW. (sama dengan fungsi MGC pada existing VOIP).
c) CSCFs terdiri dari S-CSCF, P- CSCF, I – CSCF
• S – CSCF ( Serving Call Session Control Function ), Fungsinya:
 Untuk registrasi subscriber ( SIP registrar )
 Download HSS user profile
 Merutekan SIP request ke IMS lain
 Query ENUM DNS untuk translasi E.164 numbers ke routable SIP addresses dan domain name ke alamat IP
 Penghitungan data output
• P-CSCF (Proxy Call Session Control Function), fungsi ini sebenarnya diadopsi dari fungsi Session Border Controller. Yaitu melakukan fungsi authentifikasi.
 Meneruskan SIP messages dari User Entity ( UE ) ke SIP Servers dalam home network dan sebaliknya.
 Menyimpan track registrasi
 Menyimpan track active call sessions
 Menyimpan informasi UE (IP address and port)
• I-CSCF (Interrogating Call Session Control Function),
 Memberitahu ke sebuah S-CSCF pada saat initial registration (kerjasama dengan HSS).
 Merutingkan sebuah SIP request yang diterima dari luar network ke S-CSCF.
d) HSS (Home Subcriber Server), menyediakan central repository informasi subscriber seperti halnya Home Location Register pada Celuler sistem sekarang. jadi kedepannya nama lain HLR yang support IMS adalah HSS.

Jika pada suatu saat nanti semua teknologi telah di implementasikan baik di jaringan core ,backbone ,akses dll , yang mampu memberikan layanan berkecepatan tinggi pada pelanggan , maka NGN selanjutnya apa?. Setelah semua teknologi telah memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam hal akses nya maka yang mungkin berkembang pada nantinya adalah pengembangan“jenis layanan (konten)”…hehehhehhee jadi NGN nantinya adalah pengembangan konten di system.Apa keterlibatan IMS disini?. Teknologi IMS mampu memberikan berbagai macam layanan tambahan yang dapat di kembangkan untuk menarik pelanggan.DI dalam arsitektur IMS dapat ditambahkan berbagai application server yang dapat ditambahkan oleh operator.Tapi sebelum menuju ke IMS kita tunggu saja kedatangan teknologi Softswitch(katanya udah ada di Surabaya dan Jakarta) , LTE(1 sampai 2 tahun lagi kayanya) ,Wimax( Sudah mulai dikembangkan dan di implementasikan) di INDONESIA terlebihdahulu.
Jika salah mohon dikoreksi ……. : D

Softswitch
Softswitch merupakan suatu perangkat yang mampu menghubungkan antara teknologi yang berbasis sirkit switch (PSTN ,PLMN) dengan teknologi yang berbasis paket switch (IP network).Dapat juga diartikan bahwa softswitch merupakan suatu system komunikasi yang menggunakan elemen jaringan berupa software sebagai pusat pengendalian panggilannya.
Softswitch dikembangkan oleh International Softswitch Consortium(ISC).ISC menjelaskan softswitch sebagai suatu system yang mencangkup semua hal yang berkaitan dengan NGN yang menggunakan standar terbuka untukmembuat jaringan terintegrasi dengan memadukan kemampuan layanan yang pintar dalam menangani trafik, voice,data dan multimedia secara efisien dan dengan potensi nilai tambah layanan yang jauh besar dari pada PSTN.
Softswitch terdiri dari 4 bidang fungsional yaitu :
1. Management Plane
Bagian jaringan yang berfungsi untuk memberikan fungsi – fungsi dari Operation Support System (OSS), yaitu fungsi sistem operasi dan pemeliharaan jaringan, provisioning layanan, network management serta sistem billing.

2. Transport plane
Bagian jaringan yang berfungsi sebagai media transport bagi semua message di jaringan, seperti signaling, call & media setup, atau informasi voice atau datanya sendiri.
Transport Plane dibagi dalam tiga domain, yaitu:
• IP Transport Domain, yaitu fungsi transport pada layer IP. Domain ini merupakan backbone IP yang dilengkapi dengan border gateway, mekanisme perutingan dan QoS (Router, Switches, dll)
• Interworking Domain yaitu fungsi transport yang menghubungkan ke jaringan sirkuit. Pada domain ini adanya translasi dari domain paket ke domain sirkuit atau sebaliknya. Komponen domain ini yaitu Trunk Gateway, Signaling Gateway.
• Non-IP Access Domain. Pada domain ini memungkinkan akses dari pengguna dengan terminal non IP. Komponen jaringan ini yaitu Access Gateway.
3. Call control dan Signaling Plane
Bagian jaringan yang berfungsi sebagai pengendali proses pembangunan hubungan dan pemutusan hubungan yang melibatkan elemen – elemen jaringan pada layer yang lain berdasarkan signaling message yang diterima dari Transport Plane. Elemen utama bidang ini adalah softswitch (call agent atau Media Gateway Controller).
4. Service dan Application Plane
Bagian jaringan yang menyediakan dan mengeksekusi berbagai aplikasi layanan di dalam jaringan softswitch. Elemen yang berada dalam bidang ini adalah Applilcation Server dan Feature Server. Service dan Application Plane juga mengontrol Media Server yang memberikan fungsi seperti Conference, IVR, tone Processing.





Softswitch class 4 ,merupakan perangkat softswitch yang menghubungkan antar central (trunk)
Softswitch class 5,merupakan perangkat softswitch yang menghubungkan antar central local dengan jaringan akses

Rabu, 17 Maret 2010

RSVP and Bandwidth Shaping

Bandwidth shaping merupakan proses memanipulasi, mengelola atau mengendalikan (membentuk) bagian sambungan jaringan ke dunia luar dan menentukan konsumsi bandwidth yang dibolehkan berdasarkan jenis kegiatan. Istilah ini umumnya digunakan bersamaan dengan Internet Service Provider (ISP), dimana mengacu pada alat yang digunakan untuk membatasi atau konsumsi bandwidth langsung oleh pengguna. ISP dapat menggunakan bandwidth membentuk untuk membatasi kemampuan pengguna untuk mengambil terlalu banyak kendali terhadap gateway internet. Bandwidth membentuk juga disebut alokasi bandwidth atau disebut sebagai alat manajemen bandwidth.

RSVP(Resource Reservation Protokol) adalah protokol kontrol jaringan yang memungkinkan aplikasi Internet untuk memperoleh kualitas pelayanan yang berbeda (QoS) untuk data mereka mengalir. RSVP dimaksudkan untuk memberikan jaringan IP dengan kemampuan untuk mendukung persyaratan kinerja berbeda dengan jenis aplikasi yang berbeda. Tidak seperti routing protocol, RSVP dirancang untuk mengelola aliran data daripada membuat keputusan untuk setiap datagram. Aliran data diskrit terdiri dari sesi antara sumber dan tujuan spesifik mesin. Sesi lebih khusus didefinisikan sebagai aliran simplex datagrams untuk tujuan tertentu dan protokol lapisan transport. Dengan demikian, sesi diidentifikasi dengan data sebagai berikut: alamat tujuan, protokol ID, dan pelabuhan tujuan. RSVP mendukung kedua unicast dan multicast simplex sesi.Dalam konteks RSVP kualitas layanan (QoS) adalah sebuah atribut yang ditetapkan dalam spesifikasi arus yang digunakan untuk menentukan cara di mana persimpangan data akan ditangani oleh badan berpartisipasi (router, penerima, dan pengirim). RSVP ini digunakan untuk menentukan QoS oleh kedua host dan router. Host menggunakan RSVP untuk meminta tingkat QoS dari jaringan atas nama aliran data aplikasi. Router menggunakan QoS RSVP untuk menyampaikan permintaan kepada router sepanjang jalan dari aliran data. Dalam melakukannya, RSVP mempertahankan router dan host untuk menyediakan layanan yang diminta.

Mungkin perbedaan antara Bandwidth Shaping dan RSVP terletak pada fungsinya .Bandwidth shaping di gunakan untuk membagi suatu bandwidth jaringan yang di sesuaikan dengan penggunaan pengguna(apapun aplikasi data yang di alirkan), sedangkan kalau RSVP merupakan protokol yang digunakan untuk memberikan nilai QoS yang berbeda pada jenis layanan tertentu di jaringan dengan memesan bandwidth yang sesuai dengan standard QoS data yang dialirkan.Itu menurut saya lho …jika ada yang salah mohon di koreksi… : D

Selasa, 16 Maret 2010

Megaco


Megaco merupakan protokol pensinyalan yang digunakan antara MG dan MGC dalam softswitch. Megaco menawarkan peningkatan lebih dari MGCP, yaitu:



* Mendukung multimedia dan conferencee multipoint yang meningkatkan layanan.

* Pilihan pengangkut TCP dan UDP.

* Memperbolehkan teks encoding atau binary encoding.

Sebagai perjanjian dalam Megaco media gateway dapat terletak dimana saja dalam jalur panggilan, dari sebuah terminal diujung network sampai gateway besar ditengah network, MG tidak harus untuk VoIP saja, tapi juga untuk topologi-topologi yang berbeda.

Megaco memungkinkan penggabungan layanan antara jaringan PSTN dan jaringan IP. Penggabungan dengan voice-to-text application misalnya, dimungkinkan dalam protocol ini. Dikembangkan dari Media Gateway Control Protokol (MGCP), Megaco menyediakan control yang terpusat untuk komunikasi multimedia dan layanan yang berbasis IP.

Dalam NGN ( Next Generation Network ), MGC merupakan tempat untuk signaling logic. Sementara itu media logic ditempatkan dalam MG. Dengan menggunakan Megaco, MGC dapat mengontrol MG melalui jaringan yang terdistribusi. Megaco mempunyai struktur arsitektur yang hamper sama dengan MGCP tetapi Megaco mempunyai fungsi yang lebih luas.

Dalam proses pembangunan dan pemutusan hubungan protocol Megaco melibatkan dua parameter utama yang disebut termination dan context.

1. Termination

Termination a dalah entitas logic dalam MG yang berfungsi sebagai sumber data. Sebuah termination didefinisikan sebagai kumpulan dari sejumlah karakteristik properties, yang tergabung dalam satu set descriptors yang termasuk dalam command. Termination punya identitas unik (Termination ID), yang ditandai oleh MG pada saat pertama kali diciptakan. Termination juga menyatakan entitas fisik dengan keberadaan yang semi permanent. Sebagai contoh, termination menyatakan kana lTDM dalam gateway. Termination ada sebagai akibat dari add command dan dapat dihapus dengan menggunakan substract command. Dalam termination terdapat signals yang dibangkitkan oleh MG (misal: tones). Termination juga deprogram untuk mendeteksi proses yang terjadi seperti pesan yang akan diberikan kepada MGC atau aksi yang dilakukan oleh MG. Statistik dapat dikumpulkan dalam termination lalu dilaporkan ke MGC selama request (oleh command Audit Value) dan saat termination diambil dari proses koneksi. Multimedia gateway bias memproses media streams yang kompleks. Sebagai contoh, protocol H221 memiliki struktur frame yang dapat digunakan untuk memproses media stream yang kompleks dengan kecepatan 64 kbps. Pada setiap bearer channel yang membawa multiplexed streamter dapat sebuah termination. Termination tersebut dihubungkan kebeberapa termination lain yang disebut multiplexing termination. Sebuah Mux Descriptor digunakan sebagai akhir hubungan ini. Protokol dapat juga digunakan untuk menciptakan termination baru dan mengubah nilai dari termination yang sudah ada. Pengubahan ini termasuk kemungkinan penambahan atau pemindahan events dan/atau signals. Dalam prosesnya, termination diwakili oleh suatu Termination ID. Termination ID menyatakan struktur seperti trunk group atau sebuah trunk diantara group. Dalam termination dikenal juga Packages. Packages merupakan kumpulan dari properties, events, signals statistic dan parameter-parameter didalamnya. Setiap packages memiliki property Id, Events Id, Signals Id, Statistic Id dan Parameter Id. Property Id memiliki keunikan dan kebanyakan dari property memiliki nilai yang secara explicit telah didefinisikan dalam standar track Megaco atau alam packages atau telah disediakan sebelumnya. Jika tidak disediakan maka semua descriptors terkecuali Termination State dan Local Control diset ke empty/no value saat termination diciptakan pertama kali atau dikembalikan ke null context. Nilai dari property mungkin juga diubah saat termination dipindahkan dari satu context ke context lain sebagai hasil dari perintah move.

2.Context

Context didefinisikan sebagai hubungan antara beberapa termination. Context juga menyatakan suatu komponen penyambungan jika dalam hubungan tersebut terdapat lebih dari 2 termination. Null context merupakan tipe context yang khusus. Null context terdiri dari termination yang tidak berhubungan dengan termination yang lain. Termination dalam null context memiliki parameter sendiri untuk digunakan atau diubah. Secara umum, add command digunakan untuk menambahkan termination dalam context. Jika MGC tidak menyebutkan ke context mana termination harus ditambahkan, maka MG akan menciptakan context baru. Sebuah termination mungkin saja dihapus dari suatu context dengan perintah substract dan dipindahkan dari satu context ke context lain dengan perinah move. Sebuah termination harus ada hanya dalam satu context pada satu waktu. Context mengandung beberapa hal yaitu context ID, topologi yang menyatakan aliran media antara termination diantara context., dan the priority yang digunakan context untuk menyediakan MG informasi tentang kejadian/proses yang harus segera ditangani oleh context. MGC juga dapat menggunakan priority untuk mengontrol trafik yang terjadi dalam MG pada situasi tertentu (contoh: saat ada banyak context yang harus ditangani secara simultan). Context juga bias mengandung indicator untuk panggilan darurat dan untuk menyediakan penanganan yang lebih baik dalam MGC. Hubungan dibuat berdasarkan gabungan dua atau lebih termination didalam context dengan mengirimkan command yang tepat. Megaco menggunakan konsep dari context untuk memproses panggilan multimedia dan panggilan konferensi. Komponen lain dalam Megaco adalah Descriptors dan Packages. Descriptors digunakan bersama-sama dengan command dan berfungsi sebagai parameter. Descriptors menyediakan informasi yang cukup untuk mendasari elemen seperti DSP. Hal ini mungkin digunakan secara sederhana dan dengan cara yang menarik untuk mengimplementasikan context bila dihubungkan dengan layanan yang diberikan. Beberapa jenis descriptors diantaranya:

  • Modem Descriptor, digunakan untuk melakukan konfigurasi terhadap modem berbasis DSP untuk text telephony.
  • Multiplex descriptor, digunakan pada tipe media yang dihubungkan dengan bearer channel.
  • Media descriptor, menjelaskan media stream dan transformasi yang diaplikasikan ke media flow melalui termination.
  • Event descriptors, merupakan daftar-daftar kejadian untuk notifikasi.
  • Signal descriptors, merupakan sinyal yang dihubungkan dengan sinyal suara dan menyatakan sinyal mana yang diminta oleh MGC dari MG untuk dipakai oleh termination.
  • Package descriptor, digunakan hanya bersama-sama dengan Audit Value command, berfungsi untuk mengembalikan daftar packages yang dicapai termination.

Media descriptor terdir iatas:

  • Termination State descriptor, digunakan untuk membawa kondisi termination yang independent dari berbagai media flow.
  • Local Control descriptor, digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan media stream hanya diantara MGC dan MG.
  • Local & Remote descriptor, digunakan untuk membawa informasi yang menjelaskan media flow didalam stream yang harus dikoordinasi dengan remote entity.

Jumat, 19 Februari 2010

Akses Paket Kecepatan Tinggi (Inggris: High-Speed Packet Access) adalah koleksi protokol telepon genggam dalam ranah 3,5G yang memperluas dan memperbaiki kinerja protokol Universal Mobile Telecommunications System (UMTS).High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA), High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA), dan High Speed Packet Access+ (HSPA+) adalah bagian dari keluarga High-Speed Packet Access (HSPA).

HSPA merupakan hasil pengembangan teknologi 3G gelombang pertama, Release 99 (R99). Sehingga HSPA mampu bekerja jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan koneksi R99. Terkait jaringan CDMA, HSPA dapat disejajarkan dengan Evolution Data Optimized (EV-DO) yang merupakan perkembangan dari CDMA2000.

Jaringan HSPA sebagian besar tersebar pada spektrum 1900 MHz dan 2100 MHz namun beberapa berjalan pada 850 MHz. Spektrum yang lebih besar digunakan karena operator dapat menjangkau area yang lebih luas serta kemampuannya untuk refarming dan realokasi spektrum UHF.

HSPA menyediakan kecepatan transmisi data yang berbeda dalam arus data turun (downlink) dan dalam arus naik (uplink), terkait standar pengembangan yang dilakukan Third Generation Partnership Project (3GPP). Perkembangan lanjutan HSPA dapat semakin memudahkan akses ke dunia maya karena sarat fitur rapi dan canggih sehingga dapat mengurangi biaya transfer data per megabit.

Pada tahun 2008 terdapat lebih dari 32 juta koneksi HSPA di dunia. Hal ini bertolak belakang dengan akhir kuartal pertama 2007 yang hanya berjumlah 3 juta. Pada tahun yang sama, sekitar 80 negara telah memiliki layanan HSPA dengan lebih dari 467.000 jenis perangkat HSPA yang tersedia di seluruh dunia, seperti perangkat bergerak, notebook, data card, wireless router, USB Modem.

Jenis

HSDPA merupakan salah satu protokol yang memperbaiki proses downlink atau penurunan data dari server ke perangkat (unduh), dengan kecepatan mencapai 14,4 Mbit/s. Sedangkan proses uplink dalam teknologi HSDPA mencapai 384 kbit/s. Dengan kecepatan tersebut, pengguna perangkat bergerak dapat menerima data yang berukuran besar seperti lampiran pada e-mail, presentasi dalam bentuk Power Point, atupun dapat membuka halaman Web. Sebagai gambaran, jaringan HSDPA dengan kecepatan 3,6 Mbit/s dapat mengunduh data musik yang berukuran sekitar 3 Mb dalam waktu 8,3 detik dan data video yang berukuran 5 Mb dalam waktu 13,9 detik. HSDPA hadir sejak tahun 2006 di Eropa.


HSUPA merupakan salah satu protokol ponsel yang memperbaiki proses uplink atau penaikkan data dari perangkat ke server (unggah) yang mencapai 5,76 Mbit/s.Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah mengunggah tulisan, gambar, maupun video ke blog pribadi ataupun situs seperti YouTube hanya dalam waktu beberapa detik saja. HSUPA juga dapat mempermudah melakukan video streaming dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time, e-mail, dan MMS.Saat terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat melakukan pengiriman ulang.Tingkat kecepatan pengiriman juga dapat disesuaikan dengan keadaan ketika terjadi gangguan jaringan transmisi.HSUPA diluncurkan secara komersial pertama kali pada awal tahun 2007.

HSPA+ atau disebut juga Evolusi HSPA adalah teknologi standar pita lebar nirkabel yang akan hadir dengan kemampuan pengiriman data mencapai 42 Mbit/s untuk downlink dengan menggunakan modulasi 64QAM dan 11 Mbit/s untuk uplink dengan modulasi 16QAM. Pengembangan lainnya pada HSPA+ adalah tambahan penggunaan antena Multiple Input Multiple Output (MIMO) untuk membantu peningkatan kecepatan data. HSPA+ memberikan pilihan berupa arsitektur all-IP (Internet Protocol) yang dapat mempercepat jaringan serta lebih murah dalam penyebaran dan pengendaliannya. Sampai Agustus 2009, terdapat 12 jaringan HSPA+ di dunia dengan kecepatan downlink mencapai 21 Mbit/s. Pelopornya adalah Telstra di Australia pada akhir 2008.Sedangkan jaringan untuk kecepatan 28Mbit/s telah hadir untuk pertama kalinya di dunia dengan Italia sebagai negara perintisnya

source :wikipedia.org

ckckckckck

Foto foto kebersamaan anak lab, ...